This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, September 29, 2016

Untuk Petani Yang Mencari Cara Mengatasi Ulat Bawang Ini Dia Daftar Lengkap Pestisidanya - Rumah Pertanian

Bawang merah merupakan salah satu komoditi pertanian unggulan, agar hasil budidaya bawang merah maksimal, berbagai kendala harus diatasi, salah satunya kendala yang disebabkan oleh serangan ulat bawang.

Meski pestisida alam cukup tersedia di alam, namun banyak juga petani kita yang menggunakan pestisida kimia dalam mengendalikan serangan ulat bawang.

Pada pembahasan kali ini kita akan sajikan daftar pestisida yang diijinkan oleh komisi pestisida, kementerian pertanian, daftar ini disusun oleh Tonny K Moekasan dan Laksminiwati Prabaningrum.

Sebagai salah satu acuan untuk petani yang mengalami masalah dengan adanya serangan ulat bawang, silahkan lihat daftar pestisida ini, dan membelinya di toko-tok pertanian di tempat anda berdomisili.


Daftar pestisida untuk membasmi ulat bawang pada bawang merah

Bahan Aktif
Merek Dagang
Alfa-Sipermetrin Alcove 50 EC, Fast 100 EC, Tetrin 36 EC
Asefat Dafat 250 EC, Manthene 75 SP, Missel 75 SP
Bacillus thuringiensis Delfin WG
Beta-siflutrin Betathrin 250 EC, Bissa 50 EC, Buldok 25 EC, Inova 25 EC, Mastarin 25 EC, Passport 28 EC, Raydock 28 EC,
Bifentrin Talstar 25 EC
Deltametrin Basic 25 EC, Decis 25 EC, Deroll 25 EC, Jablai 25 EC, Oscar 25 EC, Starfos 25 EC,
Deltametrin + Triazofos Sidathion 210/15 EC
Diafentiuron Pegasus 500 EC
Emamektin Benzoat Crumble 10 EC
Esfenvalerat Sumialpha 25 EC
Etofenproks Trebon 95 EC
Fenitrotion Sumithion 500 EC
Fenobukarb Dharmabas 500 EC, Gobang 110 EC
Fenpropatrin Fenthrin 50 EC, Meothrin 50 EC, Meothrin 50 EC
Fenvalerate Fenval 200 EC
Flufenoksuron Cascade 50 EC
Imidakloprid Folidol 10 WP, Folidol 200 SL
Indoksakarb Ammate 150 SC
Karbaril Petrovin 85 WP
Karbofuran Dharmafur 3 GR, Varitas 3 GR, Ventura 5 GR
Karbosulfan Borsal 200 EC, Marshal 200 EC, Matrix 200 EC
Kartap Hidroklorida Kristal 50 WP, Padan 50 SP
Klorantraniliprol Prevathon 50 SC
Klorantraniliprol + Lambda-sihalotrin Ampligo 150 ZC
Klorantraniliprol + Tiametoksam Virtako 300 SC
Klorfenapir Rampage 100 SC, Tumagon 100 EC
Klorfluazuron Atabron 50 EC
Klorpirifos Ban-drol 400 EC, Beliung 200 EC, Boxer 200 EC, Chlormite 400 EC, Clobber 200 EC, Kresban 200 EC, Posban 200 EC, Sergap 410 EC
Lambda-sihalotrin Buana 55 EC, Global 55 EC, Impact 25 EC, Jidor 25 EC, Matador 25 EC, Matarin 25 EC, Meteor 25 EC, Rolidor 25 EC, Sidador 30 EC, Stopper 25 EC
Lufenuron Catapult 50 EC, Match 50 EC
Metaflumizon Alverde 240 SC
Metidation Supracide 25 WP
Metomil Bomba 25 WP, Dangke 40 WP, Lannate 25 WP, Lannate 40 SP, Metin 40 SP, Metindo 25 WP, Metindo 80 SL, Metro 40 SP, Myltop 25 WP
Novaluron Rimon 100 EC
Permetrin Klensect 200 EC, Pentatrin 20 EC, Perkill 50 EC, Pounce 20 EC
Phentoat Dharmasan 600 EC
Profenofos Biocron 500 EC, Indocron 500 EC, Rolicron 500 EC, Sidacron 510 EC, Poksindo 200 EC
Protiofos Tokuthion 500 EC
Piraklofos Voltage 560 EC
Siflutrin Kastuba 50 EC
Sipermetrin Arrivo 30 EC, Copa 100 EC, Cypermax 100 EC, Erkatrin 30 EC, Exocet 50 EC, Fastrin 100 EC, Gemilang 110 EC, Instop 311 EC, Luzon 100 EC, Metal 30 EC, Pentasip 30 EC, Sopeton 108 EC, Tombak 189 EC, Vertigo 100 EC
Spinosad Tracer 120 SC
Tiodikarb Larvin 75 WP
Triazofos Arcodion 200 EC, Biothion 200 EC, Higrade 200 EC, Miati 200 EC, Polythion 200 EC, Raydent 200 EC, Tontion 200 EC
Trizofos Hostathion 200 EC
Zeta-sipermetrin Fury 50 EC

Sangat kami sarankan untuk anda yang menggunakan pestisida diatas, yakni membaca petunjuk cara pemakaiannya, dan menggunakannya dengan tidak berlebihan sesuai dengan dosis yang dianjurkan, karena penggunaan pestisida berlebihan juga akan menimbulkan dampak resistensi pada hama ulat bawang.

Demikain pembahasan kita kali ini, semoga bermanfaat membantu petani bawang merah dalam mengatasi hama ulat bawang, sampai jumpa pada pembahasan berikutnya, salam.
September 2016 - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "September 2016", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari Artikel daftar pestisida untuk sayuran Artikel perlindungan tanaman Artikel serangga hama yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul: Untuk Petani Yang Mencari Cara Mengatasi Ulat Bawang Ini Dia Daftar Lengkap Pestisidanya - Rumah Pertanian
link : Untuk Petani Yang Mencari Cara Mengatasi Ulat Bawang Ini Dia Daftar Lengkap Pestisidanya - Rumah Pertanian

Baca juga


September 2016

Saturday, September 10, 2016

5 Langkah Menanam Tomat, Langkah 4 Yang Sering Dilupakan - Rumah Pertanian

Cara Menanam Buah Tomat - Buah tomat menjadi salah satu jenis sayuran yang sudah sangat akrab dengan lidah orang Indonesia, sangat kurang rasanya jika tidak ada tomat saat membuat sayur atau sambal.

Kehadiran Buah tomat memberikan cita rasa sendiri pada masakan, baik masakan tradisional maupun masakan modern.

Buah tomat tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk bahan masakan saja, buah yang satu ini bisa digunakan untuk perawatan perawatan kecantikan wajah. Banyaknya kandungan vitamin dan antioksidan dalam buah tomat menjadikan buah ini sangat digemari masyarakat.

Sayuran, Pertanian, Cara menanam tomat yang benar, cara budidaya tomat agar berbuah banyak, tanaman tomat, Tomat, Cara melakukan perawatan tanaman tomat,


Untuk membudidayakan tanaman tomat juga terbilang cukup mudah, tanaman yang satu ini cukup baik adaptasinya terhadap lingkungan. Jika Anda berminat untuk berkebun tomat, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini.


1. Menyiapkan Lahan Tanam

Sayuran, Pertanian, Cara menanam tomat yang benar, cara budidaya tomat agar berbuah banyak, tanaman tomat, Tomat, Cara melakukan perawatan tanaman tomat,

Persiapan lahan untuk menanam tomat dilakukan dengan tujuan agar tanah gembur dan mampu untuk memberikan nutrisi pada tanaman tomat.

Jika Anda ingin menanam tomat pada kebun, maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pembajakan menggunakan traktor atau menggunakan bajak sapi.

Setelah dibajak, tanah digemburkan dengan menggunakan cangkul. Pada saat penggemburan ini dilakukan juga pembentukan tegalan.

Tegalan ini berfungsi untuk menjaga agar tanaman tomat tidak tergenang air dan juga berfungsi mengatur drainase air.

Ukuran tegalan dapat dibuat dengan lebar sekitar 80 - 100 cm, ketebalan 20 - 25 cm, serta panjang menyesuaikan ukuran lahan Anda.

Buatlah tegalan serupa disebelah tegalan pertama dengan jarak 40 cm.

Taburkan pupuk kandang secara merata pada permukaan tegalan.

Jika Anda memiliki modal lebih, Anda dapat melapisi tegalan dengan pelatik mulsa yang berfungsi untuk mengurangi pertumbuhan rumput.

Jika Anda ingin menanam tomat pada polybag, maka Anda harus mengisi polybag dengan tanah subur dan gembur terlebih dahulu.

Tanah yang diisikan ke polybag juga bisa dicampur dengan pupuk kandang dan serbuk gergaji.

Sampai dengan langkah ini, Anda sudah melakukan persiapan yang baik untuk mendapatkan tanaman tomat yang subur dan dapat berbuah banyak.

2. Menyiapkan Bibit dan Melakukan Penyemaian


Langkah kedua dalam budidaya tomat ini juga perlu dilakukan dengan tekun ya Pembaca,, karena langkah ini akan menentukan kualitas tanaman tomat Anda.

Untuk menyiapkan bibit tomat yang berkualitas dimulai dengan pemilihan buah tomat berkualitas yang akan dijadikan sebagai bibit.

Buah tomat yang akan dijadikan sebagai bibit harus diambil dari buah tomat yang benar-benar matang dan memiliki kualitas baik.

Kualitas baik ditunjukkan dengan bentuknya yang sempurna dan ukurannya cukup baik.

Jika Anda ingin membuat bibit sendiri, maka ambillah buah tomat pada periode buah ke 2. Buah periode pertama biasanya ukurannya akan besar dengan bijinya memiliki bulir yang besar. Buah yang terakhir akan memiliki ukuran buah yang relatif kecil dengan bilir bijinya banyak sehingga ukuranyya kecil.

Buah tomat yang akan Anda jadikan bibit dibelah dan diambil biji-bijinya, keringkan dengan cara menjemur agar tidak ada daging buah yang tersisa pada bijinya.

Setelah biji-biji tomat sudah disiapkan, langkah selanjutnya adalah dengan membuat semaian.

Buatlah media semai dengan menggemburkan tanah dan dibentuk tegalan, ukuran tegalan cukup 1 m x 2 m jika Anda menanam dalam jumlah banyak. Jika Anda menanam daam jumlah sedikit cukup 1m x 1m.

Seperti halnya untuk menyiapkan lahan tanam, media semaian juga harus ditaburi dengan pupuk kandang secara merata. Akan lebih baik jika pemberian pupuk sembari diaduk-aduk dengan cangkul agar lebih merata.

Setelah lahan siap, langkah selanjutnya adalah menaburkan biji-biji tomat secara merata ke media semai. Kemudian taburkan tanah dengan lapisan yang tipis saja untuk menutupi bulir-bulir biji tomat.

Untuk menahan biji tomat yang disemai dari kucuran hujan atau air siraman, buatlah penutup dengan membuat para-para dengan jarak 0.5 meter dari permukaan semaian.

Para-para diberi dedaunan atau paranet untuk menjaga kelembaban media semai dan menjaga air hujan langsung mengenai biji tomat.

Lakukan penyiraman pada pagi dan sore hari secara rutin agar kelembabannya terjaga, penyiraman dilakukan sampai bibit tomat siap dipindahkan ke lahan tanam permanen yang sudah Anda siapkan sebelumnya.

3. Pemindahan Bibit Semaian Ke Lahan Tanam


Pemindahan bibit tomat ke lahan tanam permanen dilakukan setelah bibit tomat sudah memiliki tinggi sekitar 15cm atau usia pembibitan sekitar 30 - 40 hari sejak semai.

Penanaman tomat sebaiknya dilakukan pada sore atau pagi hari, hal ini bertujuan agar bibit tomat tidak layu terkena terik matahari.

Sebelum bibit dicabut dari lahan semaian, sebaiknya siram terlebih dahulu agar pada saat pencabutan bibit tidak mengakibatkan akar terputus.

Penanaman dilakukan dengan jarak 50 cm x 70cm. Jika Anda menggunakan mulsa, maka Anda harus membuat lubang terlebih dahulu.

Setelah penanaman dilakukan perlu disiram untuk menjaga agar tanah tetap lembab sehingga bibit tomat tidak layu.


4. Melakukan Perawatan Pada Tanaman Tomat


Sayuran, Pertanian, Cara menanam tomat yang benar, cara budidaya tomat agar berbuah banyak, tanaman tomat, Tomat, Cara melakukan perawatan tanaman tomat,

Perawatan memegang peranan penting juga terhadap keberhasilan dalam budidaya tomat, perawatan sangat diperlukan untuk menjadikan tanaman tomat tumbuh dengan subur dan mendapatkan nutrisi untuk mengeluarkan banyak buah.
Perawatan juga bisa menjadikan tanaman tomat Anda menjadi tanaman organik atau non organik itu semua tergantung Anda menggunakan pemupukan jenis apa.
Beberapa perawatan yang biasa dilakukan dalam membudidayakan tomat adalah sebagai berikut:
a. Pemupukan Pada Tanaman Tomat
Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik jika Anda menginginkan tanaman tomat organik.
Namun jika Anda ingin menanam tomat non organik maka pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk kimia.
Pemupukan dengan pupuk kimia dilakukan pada usia satu minggu berikan campuran urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gram per tanaman. Kemudian setelah umur 2-3 minggu berikan kembali urea dan KCl sebanyak 5 gram per tanaman. 
Bila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi berikan urea dan KCl sebanyak 7 gram per tanaman. Perhatikan, pemberian urea dan KCl jangan sampai mengenai tanaman karena bisa merusak tanaman tomat Anda. 
Berikan jarak 5-7 cm dari tanaman 
b. Penyiangan Rumput
Penyiangan rumput liar dilakukan jika Anda tidak menggunakan pelatik mulsa, jika Anda menggunakan mulsa pertumbuhan rumput dapat ditekan.
Pembersihan bertujuan untuk membasmi gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tomat Anda..
c. Pembuatan Ajir
Pohon tomat rentan ambruk terutama jika terkena angin yang kencang, untuk menghindari hal tersebut sebaiknya beri tiang penopang (ajir).
Ajir dapat dibuat dari bambu yang dibelah-belah..
Tancapkan ajir dekat dengan pohon tomat, dan ikanlah pohon tomat ke tiang ajir...pengikatan jangan terlalu kencang agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman tomat..
d. Pembasmian Hama

Beberapa jenis hama dan penyakit yang kerap menyerang budidaya tomat antara lain, ulat buah, kutu daun thrips, lalat putih, lalat buah, tungau, nematoda, penyakit layu, bercak daun, penyakit kapang daun, bercak coklat, busuk daun dan busuk buah. 
Apabila serangannya parah, hama dan penyakit tersebut bisa disemprot dengan pestisida. Gunakan obat pembasmi hama secara bijak,sesuaikan dengan takaran yang tertera pada label. Apabila tomat yang akan digunakan untuk pasar organik, sebaiknya menggunakan pembasmi hama yang berbahan alami.
e. Penyulaman
Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit tomat yang mati setelah ditanam, atau bibit yang memiliki pertumbuhan yang kurang.
Penyulaman dilakukan secepatnya jika sudah ada indikasi tanaman mati, sehingga bibit hasil sulaman dapat mengejar petumbuhan tomat awal.
f. Penyiraman
Pemberian air sangat mendukung pertumbuhan tanaman tomat Anda, pohon tomat memerlukan air yang banyak namun tidak berlebihan.
Lakukan penyiraman secukupnya pada pagi dan sore hari, namun saat kondisi musim hujan penyiraman dapat dikesampingkan...
5. Masa Panen Tomat
Sayuran, Pertanian, Cara menanam tomat yang benar, cara budidaya tomat agar berbuah banyak, tanaman tomat, Tomat, Cara melakukan perawatan tanaman tomat,
Masa panen tanaman tomat berkisar antara 3-4 bulan setelah tanam, tanda-tanda buah tomat siap panen ditunjukkan dengan adanya perubahan warna. Buah tomat menguning
Lakukan pemetikan buah tomat pada pagi dan sore hari agar buah tidak cepat layu,,

Itulah 5 langkah cara menanam tomat, biasanya yang sering dilupakan adalah bagaimana cara melakukan perawatan pada tanaman tomat yang baik dan benar sehingga tanaman tomat kekurangan nutrisi.. Mari untuk membudidayakan tanaman tomat dan tanaman lainnya seperti menanam cabe rawit agar dapat menunjang perekonomian Indonesia serta budayakan menanam untuk menjadikan bumi tetap hijau....
September 2016 - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "September 2016", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari Artikel Tips Bercocok Tanam & Bertani yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul:5 Langkah Menanam Tomat, Langkah 4 Yang Sering Dilupakan - Rumah Pertanian
link : 5 Langkah Menanam Tomat, Langkah 4 Yang Sering Dilupakan - Rumah Pertanian

Baca juga


September 2016

Friday, September 9, 2016

Solusi Mengatasi Hama Kumbang Pada Tanaman Mentimun - Rumah Pertanian

Bicara soal mentimun hal pertama yang terlintas dalam pikiran saya adalah �Jus�, jus mentimun yang segar dingin dan nikmat disuatu pagi yang cerah, disebuah kedai minuman dengan ornament bamboo, aduhai sungguh nikmat, terlebih jika diiringi alunan syahdu Lois Amstrong �What a wonderful world�, semakin lengkap sudah.

Tapi pemirsa secuil kenikmatan diatas tidak adil pula kiranya jika kita tidak membahas tentang bagaimana caranya mentimun yang tersaji dalam segelas minuman jus tersebut, bisa tumbuh sehat nikmat dibeli oleh pemilik kedai dan disajikan oleh pelayan dalam secangkir minuman, karena persolan membuat tanaman mentimun tersebut untuk tumbuh baik dan sehat membutuhkan perjuangan yang juga tidak mudah, dan kebanyakan petani mentimun masih mengalami persoalan yang pelik ketika tanaman mereka diserang oleh aneka serangga pengganggu.
Ragam gejala serangan hama pada tanaman mentimun
(Ragam gejala serangan hama pada tanaman mentimun)
Mentimun atau dalam bahasa latinnya Cucumis sativus L, buah sayuran yang sangat dikenal dan banyak dikonsumsi masyarakat, disamping mengandung gizi yang lengkap, mentimun juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, dan dengan adanya organisme pengganggu baik itu berupa hama atau penyakit dapat mempengaruhi kuatitas dan kualitas buah yang dihasilkan.

Kebanyakan hama yang mendominasi serangan pada mentimun adalah dari golongan serangga, menurut seorang pakar pertanian Tamo (2003) tanaman dari family Cucurbitaceae ini menjadi utama bagi kumbang mentimun Aulacophora similis, dengan tingkat serangan dilapangan berada pada posisi tertinggi.

Karena itu upaya pengendaliannya harus dilakukan berdasarkan pada pertimbangan ekosistem, mengapa demikian karena jika menggunakan insektisida berlebihan dapat menyebabkan resistensi [lihat terjemahan istilah pertanian pada link ini] pada hama sasaran dan bisa memunculkan hama sekunder, bagaimana cara mengatasi hama pada tanaman mentimun ini, untuk alasan itulah artikl ini ditulis.

Ada metode yang bisa diterapkan jika ingin membuat tanaman mentimun tahan terhadap serangan berbagai serangga pengganggu ini, metode tersebut kita rangkum dalam item dibawah ini.

Salah satu metode yang paling efektif dan ampuh untuk membuat tanaman mentimun tahan terhadap serangan serangga kumbang ini adalah dengan memberikan ketahanan induksi, dengan mengetahui kemampuan tanaman mentimun yang memiliki sifat-sifat memungkinkan ia terhindar, atau pulih kembali dari serangan hama, dan kemudian tentu saja dengan harapan ketahanan tersebut bisa di wariskan, sehingga kemungkinan hama menggunakan tanaman mentimun sebagai inang bisa diprediksi.
Salah satu serangga yang menyerang mentimun
(Salah satu serangga yang menyerang mentimun)
Cara memberikan ketahanan tanaman inang terhadap serangga hama adalah dengan memberikan semacam rangsangan yang tepat pada tanaman, yakni dengan memberikan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) namanya.

Memperlakukan benih tanaman mentimun dengan PGPR dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun sekaligus mengurangi populasi kumbang mentimun, mengapa PGPR dapat membuat mentimun tahan terhadap hama kumbang, karena sifatnya yang mampu melakukan perubahan struktur dinding sel serta perubahan biokimia dan fisiologi, sehingga sintesa protein dan senyawa kimia lainnya dalam tanaman mentimun ikut terlibat dalam mekanisme pertahanan, jika anda ingin mengendalikan kumbang pengganggu pada mentimun gunakanlah PGPR, karena PGPR terbukti lebih efektif daripada menggunakan pestisida.

Metode lainnya yang digunakan untuk membuat tanaman mentimun tahan terhadap serangan hama kumbang, adalah dengan melakukan modifikasi genetic, sehingga dengan demikian tanaman mampu menghasilkan senyawa kimia yang kurang disukai oleh hama kumbang, salah satu bentuknya adalah dengan menyilangkan mentimun yang memiliki rasa pahit dan yang tidak.
September 2016 - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "September 2016", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari Artikel mentimun Artikel penyakit tanaman yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul:Solusi Mengatasi Hama Kumbang Pada Tanaman Mentimun - Rumah Pertanian
link : Solusi Mengatasi Hama Kumbang Pada Tanaman Mentimun - Rumah Pertanian

Baca juga


September 2016

Monday, September 5, 2016

Cara Budidaya Jamur Tiram Putih - Rumah Pertanian


Jamur tiram salah satu tanaman yang memiliki nilai ekonomis dan gizi yang tinggi. Permintaan pasar terhadap jamur tiram putih bisa dikatakan tidak tercukupi, jarang sekali kita temukan penjual jamur tiram putih yang tidak kehabisan stok dalam sehari. Untuk itu sudah selayaknya kita melirik usaha budidaya jamur tiram putih ini sebagai salah satu alternatif bisnis sampingan. Perawatan dan cara membudidayakan jamur tiram putih tidaklah sulit, sehingga bisa dijadikan bisnis sampingan saja. berbeda halnya dengan budidaya tomat dan cabai dimana kedua tanaman itu tidak bisa dijadikan pekerjaan sambilan.

jamur tiram
(Gambar jamur tiram)
Sekilas tentang jamur

Untuk memenuhi kebutuhan protein asam amino pada manusia sebaiknya konsumsi jamur kayu ini, jamur tiram mengandung 31 % protein, dengan demikian jamur ini pun turut serta menyehatkan bagi siapa saja yang mengkonsumsinya, jamur tiram termasuk jenis jamur kayu yang dapat dimakan, jamur ini memiliki rasa khas disamping kandungan nutrisinya yang tinggi, selain bisa dijadikan sayuran jamur juga bisa dibuat menjadi penganan lain, misalkan keripik dan kerupuk, demikian pula dengan jamur shiitake.

Jamur tiram dan jamur shiitake merupakan dua jenis jamur yang paling banyak dibudidakan, selain enak jamur ini juga mengandung enzim yang baik untuk kesehatan, seperti jamur shiitake, pada jamur ini terdapat asam amino yang mampu meredakan serangan virus influenza, dan menghambat pertumbuhan kanker, selain itu shiitake juga mengandung vitamin B1, B12 dan D12, untuk jamur kuping lendir yang terdapat pada jamur kuping dipercaya dapat menetralkan kolesterol dalam darah.

Untuk membudidayakan jamur tidaklah terlalu sulit, disamping itu budidaya jamur juga tidak memerlukan lahan yang luas, jadi usaha ini sangat prospek sekali untuk menambah penghasilan, selain itu limbah hasil budidaya jamur juga dapat diubah menjadi puuk dan bahan yang baik untuk menggemburkan tanah.

Apa saja bagian yang diambil untuk konsumsi dari jamur ini ?

Umumnya tubuh jamur terdiri atas akar, batang (stipe), cincin dan tudung (pileus), tudung terdiri atas bilah-bilah lamella yang pada permukaan bawahnya terdapat spora, bagian yang diambil untuk dipanen dari jamur ini adalah tubuh buah jamur.

Prosedur budidaya jamur tiram putih di blog ini ditulis secara garis besar saja dan lengkap dengan caranya, diharapkan petunjuk budidaya ini mampu anda kembangkan sendiri sehingga dapat menghasilkan produksi jamur tiram yang baik. Adapun bahan-bahan yang diperlukan untuk budidaya jamur tiram adalah sebagai berikut:

1. Bibit, dalam hal ini usahakanlah bibit jamur tiram yang baik, apalagi bila anda termasuk sebagai pemula dalam budidaya jamur tiram maka sebaiknya belilah bibit yang berkualitas sehingga tidak terjadi kekecewaan pada proses budidaya.

2. Media hidup, diperlukan beberapa bahan untuk wadah budidaya jamur tiram. Sewajarnya tanaman selalu memiliki media tumbuh, umumnya tumbuhan memerlukan tanah sebagai media hidup namu untuk jamur tiram tidak dibutuhkan tanah sebagai media hidup. Media hidup jamur tiram antara lain; dedak, sekam padi, serbuk gergaji, tepung jagung, kapas dan saat ini ada juga petani jamur yang telah mencoba membudidayakan jamur tiram putih dengan media kardus bekas dan lain-lain.

3. Pengatur PH, dalam budidaya jamur dibutuhkan PH media hidup yang baik yakni berkisar 7, biasanya pengatur PH yang digunakan adalah tepung dolomite. Tepung dolomite murni warnanya putih bersih, dan dolomite yang terkontaminasi dengan besi umumnya berwarna putih kemerahan. Sebaiknya gunakan dolomite murni, dapat dibeli di toko pupuk pertanian.

4. Wadah, untuk wadah budidaya jamur tiram dapat digunakan pelastik besar (polibek besar), kotak kayu, tong atau dorom dan lain-lain.

Selanjutnya cara untuk memulai pembudidayaan jamur tiram putih, sebagai berikut:

Pertama siapkan media yang akan kita gunakan untuk budidaya ini, salah satu media yang bisa anda buat adalah serbuk gergaji + tepung jagung + dedak. Adapun perbandingan dari bahan-bahan untuk media budidaya jamur tiram tersebut adalah; 75% + 15 % + 10 % dan semua diaduk dengan menambahkan air hingga kelembapan 60 %. Ciri-ciri kelembapan 60% media terasa basah jika digenggam, namun bila media digenggam dan diangkat tidak terjadi tetesan air. Setelah media tercampur merata tambahkan tepung dolomite untuk mengontrol PH media menjadi tujuh. Alat pengukur PH adalah kertas lakmus bisa dibeli di apotek.

Selanjutnya masukkan media tersebut kedalam wadah (plastik) sekalian dipadatkan lalu tutupi dengan kapas. setelah wadah dan media disiapkan maka tiba waktunya menanam bibit jamur. Bibit jamur ditabur atau ditanamkan di bawah kapas, jadi angkatlah kapas penutup media dan taburkan bibit lalu tutup kembali media tersebut dengan kapas. sampai disini bisa dikatakan 70 % kegiatan budidaya jamur telah terlaksana. Lama masa pertumbuhan jamur tiram hingga panen adalah selama 40 hari sejak penaburan bibit hal ini sama halnya dengan masa panen dari cabe merah keriting. kegiatan pemeliharaan yang dilakukan setelah tahap ini hanyalah kegiatan rutinitas penyiraman dan mengontrol sirkulasi udara yang rutin dilakukan setiap hari.

Untuk anda yang ingin membudidayakan jamur dengan cara yang lebih teratur dapat dilakukan persiapan seperti dibawah ini. 

Pembuatan Rumah Jamur (Kumbung)

Sebenarnya untuk membuat kumbung atau rumah jamur, perlu disesuaikan dengan kebutuhan jumlah log tanam yang akan dibudidayakan, misalkan anda ingin memelihara sebanyak 500 � 1000 buah log tanam, maka diperlukan bangunan ukuran 6 m panjang x 4 m lebar x 4 m tinggi, bangunannya bisa dibuat dari kayu atau bamboo, dengan lantai bata merah, atap genting, untuk jamur tiram dan jamur kuping dapat dibuat berbilik-bilik, sedangkan untuk anda yang membudidayakan jamur shiitake bisa digunakan dua lembaran jaring plastic (kain kasa) berukuran kecil dan berwarna gelap.
Kumbung tempat jamur
(Contoh rumah tempat budidaya jamur)
Berikut ini kita sajikan tahap pembuatan media bibit induk, bisa dilakukan untuk anda yang membudidayakan jamur tiram dan jamur kuping.

1. Siapkan bahan baku yang terdiri atas biji-bijian atau campuran serbuk kayu gergaji albasia (SKG) ditambah biji millet dengan perbandingan 1:1

2. Bahan diatas dicuci dan direbus selama 30 menit menggunakan pressure cooker atau dengan pand, kemudian tiriskan sampai kering.

3. Setelah itu tambahkan kampur (CaCo3) 1%, gypsum (CaSO4) 1%, vitamin B kompleks atau bekatul 15%.

4. Bahan diatas dimasukkan kedalam baglog polipropelin atau botol susu sebanyak 50 � 60 % volume wadah, kemudian sumbat dengan kapas/kapuk dan tutup dengan kertas Koran atau alumunium foil.

5. Untuk anda yang memiliki autoclave, bahan-bahan diatas disterillkan pada suhu 121 derjad celcius, selama 2 jam, atau pasteurisasi selama 8 jam pada suhu 98 derajad celcius.

6. Setelah suhu media bibit turun sampai suhu kamar, lakukan inokulasi dengan bibit sebanyak 2 � 3 koloni miselium per botol, langkah ini dilakukan didalam laminar.

7. Media yang sudah diinokulasi, diinkubasikan dalam ruang incubator pada suhu 22 � 28 derajad celcius, selama 15 � 21 hari.

8. Botol/ baglog berisi bibit atau disebut spawn dikocok setiap 3 hari agar pertumbuhan misellium bibit jamur dapat merata dan cepat serta tidak menggumpal dan mengeras.

9. Setelah miselium jamur tumbuh dengan merata dan menutupi media, dapat digunakan sebagai bibit induk dan dapat disimpan dalam lemari pendingin bersuhu 4 derajad celcius selama 1 tahun bila tidak akan segera digunakan.

Perlakuan pembuatan bibit induk untuk jamur shiitake

1. Siapkan serbuk kayu gergaji sebanyak 8 kg, usahakan serbuk kayu yang berasal dari kayu keras, seperti jati, karet, atau dicampur dengan albasia, kemudian rendam serbuk selama 12 jam.

2. Kemudian setelah 12 jam tiriskan sampai tidak ada airnya menggunakan saringan kawat/ ayakan besar.

3. Tambahkan bekatul/ polar pakan ayam DOC sebanyak 7,5 kg, gypsum (CaSO4) 2 kg, dan air bersih kemudian aduk sampai merata hingga kadar air substrat mencapai 65% dan pH7.

4. Substrat dimasukkan dalam baglog polipropilen, kemudian padatkan, dan beri lubang, pada bagian tengah diberi cincin dari paralon dan ditutup dengan kapas atau kertas minyak.

5. Media tersebut disterillkan atau dipasteurisasi dengan cara disimpan dalam kamar uap, atau dalam drum dengan suhu media didalam baglog 95 derajad celcius selama 8 jam.

Langkah 1 � 5 diatas dilakukan pada hari yang sama.

Setelah suhu baglog turun sampai suhu kamar, lakukan inokulasi substrat dengan spawn, inokulasi dilakukan dalam laminar, jumlah bibit yang digunakan 10 � 15 g/kg media.

6. Baglog yang sudah diinokulasi dengan spawn diinkubasi dalam rumah jamur/ kumbung, ruang inkubasi dijaga agar tetap kering dan bersih, pada suhu 22 � 27 derajad celcius tanpa cahaya, RH 95 � 100 %, CO2 besar dari 10.000 ppm, O2 0 � 1 jam (kapasitas terpasang), inkubasi umumnya berlangsung selama 8 � 12 minggu.

7. Setelah 7 � 15 hari baglog dibuka/dipotong bagian atasnya, dan cincin serta sumbat kapas dibuka, cara membuka baglog berbeda-beda, yaitu dengan dibuka lebar bertahap mengikuti terjadinya browning atau dibuka sekalgus setelah browning lebih besar 75%.

8. Setelah bakal tubuh buah tumbuh, dilakukan penyiraman dengan air bersih agar jamur dapat tumbuh, penyiraman dengan cara pengabutan 3 kali sehari dengan air secukupnya, suhu rumah jamur dijaga antara 21 � 27 derajad celcius, dengan kelembapan 60 � 80 %, cahaya 500 � 2000 lux (dengan lampu atau jendela dibuka), ventilasi 4 � 8 jam dengan kadar CO2 kecil dari 1000 ppm.
jamur shiitake
(Jamuir Shiitake)

Masa panen dan pasca panen

Panen jamur tiram maupun jamur kuping dapat dilakukan lebih dari 9 kali dalam waktu 3 bulan, tergantung pada cara pemeliharaannya, penyiraman dan kebersihan kumbung, panen dilakukan 2 � 3 kali dalam seminggu.

Untuk bisa mencapai masa panen maksimal kesegaran jamur bisa dipertahankan dengan cara menyimpannya pada suhu 1 � 5 derajad celcius, dan melakukan penyemprotan menggunakan larutan Na-bisulfat 0,1 � 0,2 % (1000 � 2000 ppm), pengawetan jamur dapat dilakukan dengan cara pengeringan, pengasapan dan pemberian senyawa kimia seperti garam dapur, asam nitrat, sulfide, K-bikarbonat dan K-meta-bisulfida.

Sedangkan untuk jamur shiitake panen dapat dilakukan lebih dari 5 kali dalam waktu 5 � 8 bulan, tergantung juga pada cara pemeliharaan, penyiraman, kebersihan kumbung, dan strain yang digunakan, penanganan pasca panen jamur shiitake dilakukan dengan langkah-langkah yang sama seperti jamur tiram dan jamur kuping.

Nah pemirsa demikianlah tadi tentang cara membudidayakan jamur yang bisa dimakan, lengkap dengan teknis pelaksanaannya, sampai jumpa dipembahasan selanjutnya.

Salam �
September 2016 - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "September 2016", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari Artikel budidaya Artikel cara Artikel jamur Artikel tiram yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul:Cara Budidaya Jamur Tiram Putih - Rumah Pertanian
link : Cara Budidaya Jamur Tiram Putih - Rumah Pertanian

Baca juga


September 2016

Sunday, September 4, 2016

5 Cara Merawat Cabe Rawit Yang Jarang Dilakukan Petani - Rumah Pertanian

Cara Merawat Cabe Rawit Yang Benar- Jika Anda sudah membaca artikel sebelumnya tentang Bagaimana cara menanam cabe rawit, sekarang giliran Anda harus tahu cara yang tepat merawat tanaman cabe rawit agar dapat tumbuh subur dan berbuah maksimal.

Perawatan pada pohon cabe yang ditanam harus dilakukan dengan telaten dan perlu dipahami dengan benar tata cara perawatan yang sesuai dengan jenis cabai yang ditanam. Anda tidak akan mendapatkan tanaman cabe yang mampu menghasilkan buah yang banyak jika Anda tidak memahami caranya.

Cabe Rawit, Sayuran, Cara merawat cabe rawit, cara membasmi hama pada tanaman cabe, cara pemupukan dan dosis pada budidaya cabe,


Pada Artikel kali ini akan dibahas mengenai beberapa perawatan cabai rawit yang jarang dilakukan oleh petani.


1. Melakukan Penyiangan


Tanaman cabe yang sudah ditanam harus dihindarkan dari tanaman liar yang dapat mengganggu perkembangan pohonnya, semak-semak yang tumbuh harus rajin dibersihkan.

Anda perlu melakukan pembersihan rumput yang ada secara manual, jangan menggunakan obat pembasmi rumput. Penggunaan obat pembasmi rumput pada saat umur tanaman masih kecil akan dapat berdampak tidak baik pada perkembangannya.

Gunakan cangkul atau peralatan manual lainnya untuk membersihkan rerumputan, bersihkan secara teratur agar pertumbuhan rumput tidak mengalahkan pertumbuhan cabai.

Pemakaian pelastik mulsa juga bisa menjadi solusi agar rumput liar tidak tumbuh disekitar tanaman cabe Anda. Namun tidak semua petani mau mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pelastik mulsa, mereka memilih untuk melakukan pemberihan secara manual.

2. Lakukan Pemupukan



Pemupukan sangat diperlukan untuk memberikan nutrisi pada tanaman cabe rawit, pemberian pupuk dapat menggunakan pupuk kimia maupun pupuk organik.

Penggunaan pupuk kimia akan memberikan kemudahan dan juga memberikan dampak kesuburan yang baik pada tanaman cabe Anda, namun Anda perlu biaya yang besar untuk membeli Pupuk Kimia dan tanaman Anda juga akan mengandung bahan kimia, tidak organik.

Tren yang berkembang saat ini adalah tanaman organik, yaitu tanaman yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam proses pembudidayaannya.

Untuk menghasilkan tanaman cabe yang organik, Anda pun diharuskan melakukan pemupukan dengan bahan organik. Pupuk organik dapat diperoleh dari kotoran ternak, selain harganya lebih murah, pupuk ini akan memberikan kesuburan yang alami pada tanaman cabe Anda.

Pemupukan kimia dapat dilakukan dengan mencairkan pupuk dan juga dapat dilakukan dengan menaburkan pupuk secara langsung. Berikut dosis dan jenis pupuk kimia yang dapat digunakan untuk perawatan cabe.

a. Pemupukan Cabe dengan Mencairkan Pupuk NPK

Cairkan pupuk NPK sebanyak 4 Kg dengan air sebanyak 250 Liter, siramkan pada pohon cabe yang berumur sekitar 10 hari tanam. Setiap pohon diberi sekitar 250 - 300 ml.

Pemupukan ini diulangi pada usia tanaman sekitar 20 hari setelah tanam.

b. Pemupukan Campuran Untuk Umur 1 Bulan ke atas

Cairkan beberapa jenis pupuk seperti NPK, TSP, KNO, MKP masing-masing 4 Kg dengan air sebanyak 300 liter.

Siramkan pada tanaman cabe dengan setiap pohon sekitar 300 ml.

Pemupukan serupa dapat dilakukan setiap kelipatan 1 bulan sekali.

Cabe Rawit, Sayuran, Cara merawat cabe rawit, cara membasmi hama pada tanaman cabe, cara pemupukan dan dosis pada budidaya cabe,


3. Topang Pohon Cabe dengan Anjir


Pohon cabe rawit rentan terhadap angin, kalau terkena angin batang cabe bisa ambruk atau lunglai.

Untuk mengantisispasi hal itu, sebaiknya gunakan tiang anjir untuk menopang batang cabe.

Anjir dapat dibuat dari bambu yang dibelah-belah, tinggi anjir disesuaikan dengan tinggi batang cabe.

Tancapkan anjir di dekat pokok batang cabe, lalu ikat dengan tali. Jangan mengingat terlalu kencang ya, dikhawatirkan akan membuat batang cabe rusak.

Pengikatan hanya untuk pohon dapat tertahan saat terjadi angin kencang. 

4. Penyiraman Jika Diperlukan


Penanaman cabe kadang tidak selamanya dilakukan pada musim penghujan, untuk mengantisipasi pohon cabe kekurangan air. Lakukan penyiraman secara teratur pada oagi dan sore hari.
Penyiraman juga dapat dipadukan dengan pemupukan cair, baik pupuk kimia maupun pupuk organik. Yaitu dengan melarutkan pupuk ke dalam air yang digunakan untuk menyiram
Sebaghai saran, sebaiknya pupuk organik yang dilarutkan, karena pemupukan kimia sudah dijelaskan pada langkah 2 di atas.

5. Pembasmian Hama

Yah..hama memang menjadi tantangan bagi seorang petani cabe.
Hama yang sering menyerang tanaman cabe diantaranya: Ulat, Tungau, Kutu daun, dan Lalat Buah.

Ulat

Ulat ini sering menyerang daun dan pucuk pohon cabe, ulat-ulat yang sering menyerang berwarna hijau dan dalam jumlah yang banyak.

Akibat yahg ditimbulkan dari serangan ulat ini adalah daun-daun akan habis menyisakan tangkai saja.

Untuk mengendalikan hama ulat ini dapat dilakukan dengan menyemprotkan insectisida khusus ulat.
Jenis obat pembasmi banyak di toko-toko pertanian, Anda dapat memilih merk sesuai dengan keinginan Anda.

Tungau

Serangan tungau dapat menyebabkan daun keriting dan tergulung, bahkan pada beberapa kasus serangan tungau dapat menyebabkan rontoknya daun-daun cabe.

Jenis tungau yang sering menyerang adalah tungau merah dan tungau kuning.

Untuk membasmi tungau pada tanaman cabe dapat dilakukan dengan obat semprot khusus tungau, Anda juga bisa mendapatkan secara mudah di kios-kios pertanian dengan berbagai merk.

Kutu daun

Kutu daun bekerja dengan menyerap cairan yang terdapat pada daun dan bantang muda, serangan kutu daun dapat menyebabkan pertumbuhan yang lambat pada daun cabe rawit.

Tanda-tanda awal yang memperlihatkan bahwa kutu daun menyerang tanaman cabe Anda adalah dengan adanya semut merah yang berkumpul pada pohon cabe Anda.

Hal ini disebabkan karena kutu dan memberikan suply makanan ada semut0semut tersebut karena kutu daun menghasilkan zat gula dari hasil memakan cairan pada batang cabe.

Untuk mengendalikan hama kutu daun pada tanaman cabe rawit dapat dilakukan dengan penyemprotan insectisida.

Lalat Buah

Hama yang satu ini cukup unit, lalat buah merusak pohon cabe dengan cara menempatkan telur-telurnya apda batang cabe yang masih muda.

Telur ini akan menetas dan menghasilokan larva, larva ini yang akan menggerogoti batang dan buah Cabe Anda dan merusak tanaman.

Untuk membasmi Lalat Buah pada tanaman cabe rawit dapat dilakukan dengan menyemprotkan insectisida. Merk dan jenis dapat dilihat di kios-kios pertanian terdekat.


Anda sudah membaca 5 cara perawatan pada tanaman cabe rawit yang dapat membuat tanaman Anda tumbuh dan subur sehingga menghasilkan buah yang maksimal. Perawatan yang baik dan benar dapa membantu tanaman cabe Anda terhindar dari hama yang dapat merusak pohon cabai. Jika pohon Cabe Anda terserang hama enyakit, pelajari tanda-tandanya dan pelajari cara membasmi hama-hama tersebut agar kerusakan tidak meluas.
September 2016 - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "September 2016", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari Artikel Tips Bercocok Tanam & Bertani yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul:5 Cara Merawat Cabe Rawit Yang Jarang Dilakukan Petani - Rumah Pertanian
link : 5 Cara Merawat Cabe Rawit Yang Jarang Dilakukan Petani - Rumah Pertanian

Baca juga


September 2016