Judul:Budidaya Cabai Merah Keriting dengan Mulsa Jerami - Rumah Pertanian
link : Budidaya Cabai Merah Keriting dengan Mulsa Jerami - Rumah Pertanian
Budidaya Cabai Merah Keriting dengan Mulsa Jerami - Rumah Pertanian
Pendahuluan
Untuk meningkatakan hasil dan menekan biaya produksi saya mencoba untuk menggunakan kompos jerami padi yang telah di fermentasi dalam budidaya cabai merah keriting tanpa MPHP.Berikut adalah sistem budidaya yang saya lakukan.......
Persiapan Lahan
Lahan kami adalah lahan bekas tanaman jagung,dan pada musim kemarau atau curah hujan ringan.Lahan di bajak dan di buat bedeng dengan lebar 1m dan tinggi beding 25 cm.Kompos jerami yang telah di fermentasi di aduk di lubang tanam sebanyak 1kgj, dengan jarak tanam 50x50cm.Untuk menaikan ph tanah kami aplikasikan dolomit sebanyak 200grm/1m persegi.
Pembenihan
Media pembenihan adalah tanah dan pupuk kandang mentah,dengan perbandingan 3/1,dengan ukuran polyback 10x8.
Benih di rendam selama kurang lebih 1 jam,kemudian di peram silama 24 jam,kemudian di letakan pada polyback sedalam 1cm.Dan ditutup jarami selama 6 hari,setelah benih cabai tumbuh kemudian jerami di angkan,dan di bersihkan.Setelah benih berumur 30 hari di hitung dari pemeraman benih siap di pindah tanam.
Pemupukan
Untuk menekan biaya kami hanya menggungkan pupuk NPK Phoska,dengan dosis 3kg per 1500 tanaman.dikocor per 7 hari.Untuk merangsang pertumbuhan kami kocor dengan bakteri PGPR yang kami buat sendiri.
Perawatan
Untuk menanggulangi hama dan penyakit kami menggunakan insektisida alakadarnya.Dan kami juga menggunakan perangkap kuning untuk mengindalikan hama kutu kebul dan mengendalikan virus kuning.
Hasil Pengamatan Di Lapangan
Secara umum pertumbuhan tanaman cabai relatif bagus,namun virus kuning mulai terlihat pada umur 35 hari dan terus bertambang hingga mencapai 50% pada umur 70 hari.Meski demikian tanaman yang terserang virus kuning masih berbuah dingan baik walopun sedikit labih kecil.Pada umur 45 hari penyakit layu sudah mulai menyerang dan pada umur 75 hari tanaman yang terserang telah mencapai 30%.Dari hasil pengamatan kami di lapangan kelayuan yang terjadi akibat layu fusarium,karena di tandai dengan lingkaran hitam pada pangkal batang menyerupai cincin.Berdasarkan pengamatan dan perkiraan kami hal tersebut terjadi karena pengaruh pengairan yang berlebihan,hingga menciptakan kondisi yang terlalu basah dan saat itu adalah musim kemarau dingga menjadikan kondisi tanah yang lembab dan suhu yang relatif tinggi.Hingga menciptakan kondisi yang bagus untuk perkembangan cindawan/fusarium.
Purbalingga 02/03/2013
3;52wib
sigit
Untuk meningkatakan hasil dan menekan biaya produksi saya mencoba untuk menggunakan kompos jerami padi yang telah di fermentasi dalam budidaya cabai merah keriting tanpa MPHP.Berikut adalah sistem budidaya yang saya lakukan.......
Persiapan Lahan
Lahan kami adalah lahan bekas tanaman jagung,dan pada musim kemarau atau curah hujan ringan.Lahan di bajak dan di buat bedeng dengan lebar 1m dan tinggi beding 25 cm.Kompos jerami yang telah di fermentasi di aduk di lubang tanam sebanyak 1kgj, dengan jarak tanam 50x50cm.Untuk menaikan ph tanah kami aplikasikan dolomit sebanyak 200grm/1m persegi.
Pembenihan
Media pembenihan adalah tanah dan pupuk kandang mentah,dengan perbandingan 3/1,dengan ukuran polyback 10x8.
Benih di rendam selama kurang lebih 1 jam,kemudian di peram silama 24 jam,kemudian di letakan pada polyback sedalam 1cm.Dan ditutup jarami selama 6 hari,setelah benih cabai tumbuh kemudian jerami di angkan,dan di bersihkan.Setelah benih berumur 30 hari di hitung dari pemeraman benih siap di pindah tanam.
Pemupukan
Untuk menekan biaya kami hanya menggungkan pupuk NPK Phoska,dengan dosis 3kg per 1500 tanaman.dikocor per 7 hari.Untuk merangsang pertumbuhan kami kocor dengan bakteri PGPR yang kami buat sendiri.
Perawatan
Untuk menanggulangi hama dan penyakit kami menggunakan insektisida alakadarnya.Dan kami juga menggunakan perangkap kuning untuk mengindalikan hama kutu kebul dan mengendalikan virus kuning.
Hasil Pengamatan Di Lapangan
Secara umum pertumbuhan tanaman cabai relatif bagus,namun virus kuning mulai terlihat pada umur 35 hari dan terus bertambang hingga mencapai 50% pada umur 70 hari.Meski demikian tanaman yang terserang virus kuning masih berbuah dingan baik walopun sedikit labih kecil.Pada umur 45 hari penyakit layu sudah mulai menyerang dan pada umur 75 hari tanaman yang terserang telah mencapai 30%.Dari hasil pengamatan kami di lapangan kelayuan yang terjadi akibat layu fusarium,karena di tandai dengan lingkaran hitam pada pangkal batang menyerupai cincin.Berdasarkan pengamatan dan perkiraan kami hal tersebut terjadi karena pengaruh pengairan yang berlebihan,hingga menciptakan kondisi yang terlalu basah dan saat itu adalah musim kemarau dingga menjadikan kondisi tanah yang lembab dan suhu yang relatif tinggi.Hingga menciptakan kondisi yang bagus untuk perkembangan cindawan/fusarium.
Purbalingga 02/03/2013
3;52wib
sigit
0 comments:
Post a Comment