Monday, November 13, 2017

TEKNIK MEMPERBANYAK IKAN BETTA JANTAN - Rumah Pertanian

TEKNIK MEMPERBANYAK IKAN BETTA JANTAN - Rumah Pertanian - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "TEKNIK MEMPERBANYAK IKAN BETTA JANTAN - Rumah Pertanian", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari Artikel budidaya Artikel IKAN HIAS Artikel PEMBENIHAN Artikel PENYULUHAN yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul:TEKNIK MEMPERBANYAK IKAN BETTA JANTAN - Rumah Pertanian
link : TEKNIK MEMPERBANYAK IKAN BETTA JANTAN - Rumah Pertanian

Baca juga


TEKNIK MEMPERBANYAK IKAN BETTA JANTAN - Rumah Pertanian

TEKNIK MEMPERBANYAK IKAN BETTA JANTAN

I.  PENDAHULUAN
Ikan  betta atau dengan sebutan populer ikan cupang (Betta splendens) merupakan salah satu ikan hias yang mempunyai nilai komersial, baik untuk pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Sebagai ikan hias yang gemar bertarung, mempunyai  penampilan  yang  menarik yaitu mempunyai sirip yang relatif panjang dengan spektrum   warna yang bagus sedangkan  pada  ikan  betta  betina penampiLannya  kurang  menarik karena siripnya tidak panjang dan warnanya pun tidak cerah sehingga pada ikan betta, jenis kelamin  jantan    lebih  tinggi  harganya dibanding jenis kelamin betina. Dengan dasar itulah diperlukan upaya memperbanyak produksi ikan betta jantan, yang dapat dilakukan secara masal.

II.  TEKNIK PEMIJAHAN DAN PRODUKSI
Pada induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah sedang pada induk betina perutnya membuncit dan secara  transparan,  telur  pada  saluran pengeluaran dapat terlihat. Pada prinsipnya pemijahan dilakukan secara berpasangan dalam  setiap  wadah  yang  terpisah (akuarium, ember atau dalam kotak-kotak yang ditempatkan di dalam bak). Sebelum dicampurkan,  induk  betina  dimasukkan dalam botol agar tidak mengganggu jantan dalam membuat sarang  busa.  Sarang dibuat dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan melepaskannya ke bawah permukaan daun atau tanaman air   yang mengapung di permukaan air. Proses ini berlanjut berjam-jam dengan sesekali berhenti untuk makan.

Bila sarang telah siap, induk betina dikeluarkan   dari   botol,   dicampurkan dengan  jantan  agar  dapat  memulai pemijahan. Pada saat pemijahan tubuh jantan   menyelubungi    induk    betina membentuk huruf "U" dengan ventral saling  berdekatan  selama  �  1  menit sampai mengeluarkan telur yang segera dibuahi sperma. Telur perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh induk jantan dengan  mulutnya  untuk  selanjutnya diletakkan   di   sarang   busa.   Proses pemijahan berlangsung selama � 1 jam dengan 20 s/d 25 tahap. pemijahan yang sama. Ketika aktifitas pemijahan berakhir, induk  betina  dipindahkan  dari  tempat pemijahan untuk dikembalikan ke tempat pemeliharaan induk, namun sebaiknya lebih dulu dimasukkan dalam larutan methyline blue  2  mg/liter  selama  24  jam  untuk mengobati luka yang mungkin ada setelah pemijahan. Sedang induk jantan tetap pada wadah  pemijahan  untuk merawat dan menjaga  telur sampai  menetas.  Dalam setiap  kali   pemijahan  diperoleh  telur sebanyak 1.000 s/d 1.500 butir. Selanjutnya pemeliharaan larva dan pendederan serta pembesaran dapat dilakukan pada wadah berupa bak tembok dengan pakan berupa cacing    Tubifex sp. atau Chironomus sp. untuk siap dipasarkan.

III. TEKNIK MEMPERBANYAK IKAN BETTA JANTAN
Ikan betta jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan sirip-sirip yang lebih panjang dibandingkan ikan betta betina. Oleh karena itu ikan betta jantan lebih diminati konsumen dan mempunyai nilai komersial yang lebih tinggi dibandingkan yang betina. Sehubungan dengan itu perlu dilakukan teknik memperbanyak produksi ikan  betta  jantan  dalam  setiap  kali pemijahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan  adalah  dengan  pemberian hormon androgen pada masa diferensiasi kelamin.

Teknik pemberian hormon tersebut adalah dengan cara merendam telur ikan betta pada fase bintik mata ( � 30  jam setelah  pemijahan)  ke  dalam  larutan hormon 17 Alpa Metiltestosteron dengan konsentrasi 20 mg/liter air selama 8 jam. Pembuatan larutan hormon tersebut adalah dengan cara melarutkan hormon sebanyak 20 mg ke dalam 1 ml alkohol 70% dan selanjutnya dimasukkan ke air yang akan dipakai merendam sebanyak 1 liter.
Telur hasil perendaman dimasukkan kembali ke dalam wadah yang berisi air dengan diberi larutan methyline blue untuk mencegah timbulnya jamur dalam proses

penetasan.Tahap selanjutnya sama dengan prosedur pembenihan ikan betta sampai berumur tiga bulan untuk dapat dibedakan jenis  kelaminnya.   Diharapkan   dengan pemberian hormon steroid tersebut dapat memperbanyak ikan betta jantan sampai dengan 95% dalam setiap pemijahan.

0 comments:

Post a Comment