Saturday, November 11, 2017

IPB 36 dan IPB 15 Jenis Varietas Padi Umur Pendek - Rumah Pertanian

IPB 36 dan IPB 15 Jenis Varietas Padi Umur Pendek - Rumah Pertanian - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "IPB 36 dan IPB 15 Jenis Varietas Padi Umur Pendek - Rumah Pertanian", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari Artikel Bibit Unggul Artikel Teknologi Tanam yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul:IPB 36 dan IPB 15 Jenis Varietas Padi Umur Pendek - Rumah Pertanian
link : IPB 36 dan IPB 15 Jenis Varietas Padi Umur Pendek - Rumah Pertanian

Baca juga


IPB 36 dan IPB 15 Jenis Varietas Padi Umur Pendek - Rumah Pertanian

bertaniyok ; Padi varietas IPB 36 dan IPB 15 mempunyai makna bahwa IPB adalah kampus yang menaungi proses penelitian dan pengembangan varietas tersebut. 

Hingga saat ini , padi IPB 36 dan IPB 15 mampu menghasilkan produktivitas sebesar 6 - 8 ton/ha Gabah Kering Giling (GKG) atau lebih tinggi 2 -3 ton dari rata-rata produksi umumnya yaitu 5-6 ton/GKG. Produktivitas Varietas IPB 36 dan 15 masih bisa maksimal walaupun di tengah tantangan anomaly cuaca sepertinya adaya El-nino di musim kemarau karena tidak membutuhkan air yang terlalu banyak, sehingga masih bisa bertahan dalam kondisi cuaca yang seperti ini.




9 ciri-ciri khas dan keunggulan IPB 36 dan IPB 15 :


  • PERTAMA : umur tanaman genjah sekitar 90 - 95 hari setelah sebar. Keunggulan dari padi varietas IPB 36 dan 15 adalah umurnya lebih genjah (pendek) dibandingkan varietas biasa seperti Ciherang. Umur varietas padi ini adalah 112 hari.
baca juga : Jumlah Kebutuhan hara makropada tanaman padi di sawah
  • KEDUA : Padi IPB 36 dan 15 batang tanamannya lebih besar dan nampak lebih segar. Apabila dilihat padi IPB 36 dan 15 ini memiliki postur perawakan tubuh yang sedang ( tidak terlalu tinggi : 75 - 85 cm ) daripada varietas padi pada umumnya.



  • KETIGA : Tanaman tahan terhadap Kekeringan. Padi dengan varietas IPB 36 dan IPB 15 ini termasuk jenis padi yang tidak manja. Pada beberapa jenis lahan seperti lahan tadah hujan, padi jenis ini mampu beradaptasi dengan baik pada lahan yang sedikit/semi basah. Bahkan hingga lahan yang terlalu kering akibat musim kemarau yang terlalu panjang. Sifat dari padi IPB 36 dan IPB 15 ini tidak terlalu membutuhkan banyak air. Air yang ada dilahan tanam tidak perlu banyak cukup macak-macak (basah) saja, jadi tidak perlu selalu digenangi oleh banyak air. Sebaiknya untuk menanam padi IPB 36 dan IPB 15 dilakukan diawal musim penghujan menuju musim kemarau supaya potensi hasil panen menjadi tinggi.
  • KEEMPAT : Potensi hasil panen sangat tinggi. Varietas padi lain dalam sekali panen rata-rata hanya mencapai 5-6 ton/ha lahan, akan tetapi berbeda dengan varietas padi IPB 36 dan IPB 15 ini dalam satu kali panen perdana mampu memproduksi gabah kering sebanyak lebih dari 10,4 ton/ha lahan, dengan rata-rata hasil panen capai 7 - 8 ton/ha lahan. Proses perawatan dan penanaman yang benar tentu menjadi kunci sukses dalam mencapai hasil panen yang tinggi tersebut. Kunci agar potensi panen padi IPB 36 dan IPB 15 adalah menanam 3 - 4 benih tiap satu lubang tanam, serta proses perawatan tanaman dan pemupukan yang tepat.
  • KELIMA : Tahan terhadap penyakit tungro dan serangan hawar daun bakteri patotipe III. Untuk menyiasati tanaman padi IPB 36 dan IPB 15 agar tidak terserang hama dan penyakit pada tanaman, maka para petani dapat menempuh cara yaitu melalukan pemupukan yang berimbang, serta pengendalian hama dan penyakit secara terarah. Penyakit tungro umumnya disebabkan oleh dua jenis virus yang berbeda yaitu virus berbentuk batang Rice tungro bacilliform virus dan virus berbentuk bulat yakni Rice tungro spherical virus. Penyakit tungro ini juga terbukti mampu menghambat laju pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi, sehingga tak heran apabila banyak pada yang terserang penyakit tungro kemudian memiliki postur tubuh yang kerdil, serta pertumbuhan tanaman padi yang tidak serempak. Atau dapat dikatakan bahwa, penyakit tungro ini kerap menyerang tanaman yang masih dalam tahap pertumbuhan vegetatif.
  • KEENAM : padi varietas IPB 36 dan IPB 15 cocok ditanam di berbagai jenis lahan. Padi Iini sangat bagus dibudidaya untuk para petani di dalam negeri. Padi varietas ini sangat cocok ditanam pada berbagai jenis lahan termasuk dilahan-lahan irigasi, tanah gambut berawa, lahan persawahan, dan lahan tadah hujan. Sementara itu, untuk syarat tumbuh dari padi ini adalah pada ketinggian lahan mulai dari 0 - 600 meter di bawah permukaan air laut. Akar padi IPB 15 relatif lebih tahan lahan yang tingkat keasamannya rendah ( pH rendah).
  • KETUJUH : Bentuk gabah agak medium (gendut). Pada umumnya bentuk gabah pada padi jenis lain adalah langsing-langsing, namun untuk jenis padi varietas IPB 36 dan IPB 15 memiliki bentuk gabah agak medium (gendut). Rendimen relatif tinggi ( 60 - 68 % ).
  • KEDELAPAN : Jumlah gabah permalai di atas 215 -250 bulir / malai ( Kadang Lebih) . Umumnya pada ditanam pendek-pendek, anakan padinya banyak, akan tetapi malai atau sekumpulan bunga padinya hanya kisaran 160 - 200 buah.Bobot bulir padi lebih berat yakni 28 gram untuk tiap 1.000 biji, sedangkan pada pada umumnya hanya memiliki berat bulir sebanyak 26 gram tiap 1.000 biji.




  • KESEMBILAN : Tekstur nasi pulen. Tekstur nasi dari varietas padi IPB 36 dan IPB 15 adalah pulen, Kadar amilosa yang terkandung di dalam bulir beras ini juga sangat manis, sehingga disukai masyarakat ( Lebih pulen dari IPB 3S).
Semoga artikel ini bisa membantu dan menambah wawasan para sedulur tani semua.. trimakasih sudah berkunjung..

1 comment: