Friday, February 26, 2016

HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian

HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari Artikel BUDIDAYA DESA Artikel BUDIDAYA TANAMAN yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul:HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian
link : HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian

Baca juga


HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian

HAMA & PENYAKIT SEMANGKA. Berikut adalah artikel yang terkait dengan hama dan penyakit yang menyerang tanaman semangka.

HAMA & PENYAKIT SEMANGKA

HAMA & PENYAKIT SEMANGKA
HAMA & PENYAKIT SEMANGKA
1.
Hama
Hama tanaman semangka dpt digolongkan dlm 2 kelompok: hama yg tahan & tidak tahan terhadap peptisida.
Hama yg tidak tahan terhadap pestisida (Kutu daun, bentuk seperti kutu), umumnya berwarna hijau pupus, hidup bergelombol, tidak bersayap, & mudah berkembang biak. Gejala yg terjadi daun berberecak kuning, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian dilakukan scr non kimiawi & kimiawi dgn obatobatan.
Hama kedua adalah hama yg tahan terhadap pestisida seperti: tikus, binatang piaraan (kucing, anjing & ayam). Pengendallian: menjaga pematang selalu bersih, mendirikan pagar yg mengelilingi tanaman, pemasangan suatu alat yg menghasilkan bunyi-bunyian bila tertiup angin & diadakan pergiliran jaga.
1.
Thrips
Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan scr mengembara dimalam hari, menetap & berkembang biak.
Pengendalian: menyemprotkan larutan insektisida sampai tanaman basah & merata.
2.
Ulat perusak daun
Berwarna hijau dgn garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, tanda serangan daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya & terlihat dari jauh seperti berlubang.
Pengendalian: dilakukan scr non kimiawi & scr kimiawi.
3.
Tungau
Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman, membela diri dgn menggigit & menyengat. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat.
Pengendalian: dilakukan scr non-kimiawi & dgn pestisida.
4.
Ulat tanah
Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak & bergerak pd malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman.
P
engendalian:
(1)
penanaman scr serempak pd daerah yg berdekatan utk memutus siklus hidup hama & pemberantasan sarang ngengat disekitarnya;
(2)
pengendalian scr kimiawi, dgn obat-obatan sesuai dgn aturan penanaman buah semangka.
5.
Kutu putih & Lalat buah
Ciri-ciri mempunyai sayap yg transparan berwarna kuning dgn bercak-bercak & mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pd kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam & terlihat memar.
Pengendalian: dilakukan scr non kimiawi (membersihkan lingkungan terutama pd kulit buah, tanah bekas hama dibalikan dgn dibajak/dicangkul). scr kimiawi : dgn obat-obatan.
2.
Penyakit
1.
Layu Fusarium
Penyebab: lingkungan/situasi yg memungkinkan tumbuh jamur (hawa yg terlalu lembab).
Gejala: timbul kebusukan pd tanaman yg tadinya lebat & subur, lambat laun akan.
Pengendalian:
(1)
secara non kimiawi dgn pergiliran masa tanam & menjaga kondisi lingkungan, menanam pd areal baru yg belum ditanami, atau menanam benih yg sudah direndam obat;
(2)
secara kimiawi dilakukan penyemprotan bahan fungisida scr periodik.
2.
Bercak daun
Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yg terserang.
Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning & selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering & mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu.
Pengendalian:
(1)
secara non kimiawi seperti pd penyakit layu fusarium;
(2)
tanaman disemprot dgn fungisida yg terdiri dari Dithane M 45 dosis 1,8-2,4 gram/liter; Delsene MX 200 dgn dosis 2-4 gram/liter, Trimoltix 65 Wp dosis 2-3 gram/liter & Daconil 75 Wp dosis 1-1,5 gram/liter.
3.
Antraknosa
Penyebab: seperti penyakit layu fusarium.
Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yg akhirnya berubah warna kemerahan & akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yg lama kelamaan semakin meluas.
Pengendalian:
(1)
dilakukan scr non kimia sepeti pengendalian penyakit layu fusarium;
(2)
menggunakan fungisida Velimex 80 WP dosis 2-2,5 gram/liter air.
4.
Busuk semai
Menyerang pd benih yg sedang disemaikan.
Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat & rebah kemudian mati.
Pengendalian: benih direndam di dlm obat Benlate 20 WP dosis 1-2 gram/liter air & Difolathan 44 FF dosis 1-2 cc/liter air.
5.
Busuk buah
Penyebab: jamur/bakteri patogen yg menginfeksi buah menjelang masak & aktif setelah buah mulai dipetik.
Pengendalian: hindari & cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pd waktu siang hari tidak berawan/hujan.
6.
Karat daun
Penyebab: virus yg terbawa oleh hama tanaman yg berkembang pd daun tanaman.
Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil & timbul rekahan membujur pd batang.
Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium. Belum ditemukan obat yg tepat, sehingga tanaman yg terlanjur terkena harus, supaya tidak menular pd tanaman sehat.
3.
Gulma

Selain gangguan oleh hama & penyakit, gangguan juga disebabkan kekurangan/kelebihan unsur hara yg m�pengaruhi pertumbuhan & perkembangan tanaman. Pohon semangka yg kekurangan & kelebihan unsur hara tersebut, menderita akibat adanya gulma (tanaman pengganggu).
 
Baca Selengkapnya tentang Teknik Cara Budidaya SEMANGKA ( Citrullus vulgaris) Lengkap di : Teknik Cara Budidaya SEMANGKA ( Citrullus vulgaris) Lengkap

Artikel Lainnya:

0 comments:

Post a Comment