HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian - Selamat datang Pembaca Blog
Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul
"HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari
Artikel BUDIDAYA DESA
Artikel BUDIDAYA TANAMAN yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.
Judul:
HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanianlink :
HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian
Baca juga
HAMA & PENYAKIT SEMANGKA - Rumah Pertanian
HAMA & PENYAKIT SEMANGKA
|
HAMA & PENYAKIT SEMANGKA |
1. | Hama Hama tanaman semangka dpt digolongkan dlm 2 kelompok: hama yg tahan & tidak tahan terhadap peptisida. Hama yg tidak tahan terhadap pestisida (Kutu daun, bentuk seperti kutu), umumnya berwarna hijau pupus, hidup bergelombol, tidak bersayap, & mudah berkembang biak. Gejala yg terjadi daun berberecak kuning, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian dilakukan scr non kimiawi & kimiawi dgn obatobatan. Hama kedua adalah hama yg tahan terhadap pestisida seperti: tikus, binatang piaraan (kucing, anjing & ayam). Pengendallian: menjaga pematang selalu bersih, mendirikan pagar yg mengelilingi tanaman, pemasangan suatu alat yg menghasilkan bunyi-bunyian bila tertiup angin & diadakan pergiliran jaga. 1. | Thrips Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan scr mengembara dimalam hari, menetap & berkembang biak. Pengendalian: menyemprotkan larutan insektisida sampai tanaman basah & merata. | 2. | Ulat perusak daun Berwarna hijau dgn garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, tanda serangan daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya & terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: dilakukan scr non kimiawi & scr kimiawi. | 3. | Tungau Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman, membela diri dgn menggigit & menyengat. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: dilakukan scr non-kimiawi & dgn pestisida. | 4. | Ulat tanah Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak & bergerak pd malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman. Pengendalian: (1) | penanaman scr serempak pd daerah yg berdekatan utk memutus siklus hidup hama & pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; | (2) | pengendalian scr kimiawi, dgn obat-obatan sesuai dgn aturan penanaman buah semangka. | | 5. | Kutu putih & Lalat buah Ciri-ciri mempunyai sayap yg transparan berwarna kuning dgn bercak-bercak & mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pd kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam & terlihat memar. Pengendalian: dilakukan scr non kimiawi (membersihkan lingkungan terutama pd kulit buah, tanah bekas hama dibalikan dgn dibajak/dicangkul). scr kimiawi : dgn obat-obatan. | |
2. | Penyakit 1. | Layu Fusarium Penyebab: lingkungan/situasi yg memungkinkan tumbuh jamur (hawa yg terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan pd tanaman yg tadinya lebat & subur, lambat laun akan. Pengendalian: (1) | secara non kimiawi dgn pergiliran masa tanam & menjaga kondisi lingkungan, menanam pd areal baru yg belum ditanami, atau menanam benih yg sudah direndam obat; | (2) | secara kimiawi dilakukan penyemprotan bahan fungisida scr periodik. | | 2. | Bercak daun Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yg terserang. Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning & selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering & mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: (1) | secara non kimiawi seperti pd penyakit layu fusarium; | (2) | tanaman disemprot dgn fungisida yg terdiri dari Dithane M 45 dosis 1,8-2,4 gram/liter; Delsene MX 200 dgn dosis 2-4 gram/liter, Trimoltix 65 Wp dosis 2-3 gram/liter & Daconil 75 Wp dosis 1-1,5 gram/liter. | | 3. | Antraknosa Penyebab: seperti penyakit layu fusarium. Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yg akhirnya berubah warna kemerahan & akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yg lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: (1) | dilakukan scr non kimia sepeti pengendalian penyakit layu fusarium; | (2) | menggunakan fungisida Velimex 80 WP dosis 2-2,5 gram/liter air. | | 4. | Busuk semai Menyerang pd benih yg sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat & rebah kemudian mati. Pengendalian: benih direndam di dlm obat Benlate 20 WP dosis 1-2 gram/liter air & Difolathan 44 FF dosis 1-2 cc/liter air. | 5. | Busuk buah Penyebab: jamur/bakteri patogen yg menginfeksi buah menjelang masak & aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari & cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pd waktu siang hari tidak berawan/hujan. | 6. | Karat daun Penyebab: virus yg terbawa oleh hama tanaman yg berkembang pd daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil & timbul rekahan membujur pd batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium. Belum ditemukan obat yg tepat, sehingga tanaman yg terlanjur terkena harus, supaya tidak menular pd tanaman sehat. | |
3. | Gulma
Selain gangguan oleh hama & penyakit, gangguan juga disebabkan kekurangan/kelebihan unsur hara yg m�pengaruhi pertumbuhan & perkembangan tanaman. Pohon semangka yg kekurangan & kelebihan unsur hara tersebut, menderita akibat adanya gulma (tanaman pengganggu). |
Artikel Lainnya:
0 comments:
Post a Comment