Saturday, April 19, 2014

Budidaya paria - Rumah Pertanian

Budidaya paria - Rumah Pertanian - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "Budidaya paria - Rumah Pertanian", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul:Budidaya paria - Rumah Pertanian
link : Budidaya paria - Rumah Pertanian

Baca juga


    Budidaya paria - Rumah Pertanian

    Paria atau biasa disebut juga dengan
    pare adalah sebuah tumbuhan
    merambat yang biasanya digunakan
    untuk sayuran dan kesehatan. Sayuran
    ini memiliki ciri yang khas yakni
    rasanya yang pahit, jika orang tidak
    terbiasa maka akan terasa asing dilidah
    dan jera untuk mengkonsumsinya
    kembali. Namun jika sudah terbiasa
    apalagi bisa diolah untuk
    menghilangkan kadar pahitnya, pare
    akan menjadi sebuah masakan yang
    nikmat dan bisa bikin ketagihan.
    Selain bisa diolah menjadi masakan
    yang enak, paria atau pare juga dikenal
    memiliki banyak manfaat untuk
    kesehatan seperti :
    - Melancarkan pencernaan
    - Menurunkan berat badan
    - Mengatasi asma
    - Menurunkan kadar gula darah
    - Mencegah sel kanker pankreas
    Melihat berbagai khasiat paria yang
    banyak maka banyak pula orang yang
    memcoba untuk menanam dan
    membudidayakannya. Untuk Anda yang
    tertarik dengan budidaya paria, simak
    beberapa ulasan cara menanam paria
    yang benar di bawah ini.
    1. Syarat tanam
    Pare akan tumbuh dengan optimal jika
    dikembangkan dalam daerah dataran
    rendah maupun menengah. Sayuran ini
    bisa hidup dalam daerah yang beriklim
    Tropis maupun Subtropis, suhu yang
    cocok adalah sekitar 18 sampai dengan
    24�C, ketinggian berkisar diantara 0
    sampai dengan 500 m dpl, curah hujan
    sekitar 60 � 200 mm/bulan dan
    memiliki intensitas sinar matahari
    antara 10 � 12 jam per hari.
    2. Syarat lahan
    Pare bisa tumbuh dengan baik dalam
    tanah yang gembur dan memiliki
    kandungan bahan organik yang cukup,
    kadar keasaman yang baik untuk
    tanaman paria adalah sekitar 5 sampai
    6 pH. Tanah yang baik untuk digunakan
    sebagai media tumbuh pare adalah
    tanah bekas padi, tanah kebun yang
    gembur dan berbagai macam tanah
    lainnya yang memenuhi syarat
    pertumbuhan pare yakni tanah harus
    gembur.
    Lalu memiliki akses air yang cukup,
    dapat disinari matahari secara
    langsung, serta jika bisa hindari
    penggunaan lahan bekas penanaman
    tanaman sejenis pare. Menghindari
    lahan bekas tanaman lain yang satu
    jenis/keluarga dengan pare ini untuk
    menghindari munculnya penyakit yang
    menyerang keluarga tanaman yang
    masih tersisa.
    Lahan yang sudah tersedia mulanya
    harus dibersihkan dari berbagai
    tanaman dan gulma serta hal yang
    mengganggu lainnya, tanah juga harus
    dibajak agar gembur dan cocok untuk
    ditanami. Setelah tanah digemburkan
    kemudian tunggu dahulu hingga satu
    atau dua minggu. Lalu kemudian
    membuat bedengan, bedengan untuk
    tanaman paria yang baik adalah yang
    memiliki beberapa syarat berikut.
    - Lebar sekitar 100 cm
    - Tinggi sekitar 40 cm saat musim
    kemarau
    - Tinggi sekitar 50 cm untuk musim
    hujan, untuk menghindari air dan
    gangguan musim hujan lainnya.
    - Jarak antar bedengan sekitar 40 cm
    - Jarak untuk media tanam adalah
    sekitar 60 cm
    - Sementara panjang dari bedengan di
    sesuaikan dengan lahan yang tersedia
    Tanah untuk media tanam pare
    sebaiknya juga dicampurkan dengan
    pupuk alami seperti kotoran sapi untuk
    media tanah agar lebih subur. Setelah
    tanah gembur dan dicampur pupuk
    organik pasang mulsa plastik pada
    siang hari agar mulsa memuai secara
    maksimal, sehingga saat malam, pagi
    atau sore agar mulsa tetap ada dalam
    kondisi semula.
    3. Penanaman
    Setelah media tanam siap maka hal
    selanjutnya adalah proses penanaman,
    tanam bibit paria dengan hati-hati,
    jangan sampai merusak akar. Setelah
    bibit paria ditanam dalam lubang,
    rapikan tanah dipermukaan dan
    disekitar lubang agar tidak ada hama
    atau gangguan yang masuk. Lalu
    segera siram tanaman dengan air
    secukupnya agar tidak terjadi
    kelayuan.
    4. Pemeliharaan
    Untuk pemeliharaan terdapat beberapa
    hal yang harus dilakukan yaitu
    penyiraman dengan dilakukan dengan
    teratur dan memperhatikan cuaca dan
    iklim yang sedang berlangsung.
    Lalu lakukan juga beberapa perawatan
    penting seperti :
    - Pembubuan
    - Pemasangan turus
    - Penyulaman
    - Penyiangan
    - Perompesan
    - Pemupukan
    Untuk pemupukan menggunakan pupuk
    daun, dan NPK yang dilakukan secara
    teratur.
    5. Penanggulangan gangguan
    Gangguan pada tanaman Paria bisa
    berupa gangguan hama hidup dan
    penyakit yang menyerang tanaman
    paria. Untuk hama hidup bisa berupa ;
    - White Fly
    Binatang ini berupa serangga dewasa
    yang bertubuh kuning dan bersayap
    putih dengan ukuran sekitar 1 mm.
    Biasanya bersembunyi di bawah daun.
    Tanaman paria yang diserang White Fly
    akan terserang jamur sehingga sangat
    merugikan. Untuk penanggulangannya
    bisa dengan menggunakan sanitasi
    gulma dan insektisida.
    - Ulat jengkal
    Adalah sejenis ulat yang berjalan
    seperti halnya jaring yang menjengkal,
    ulat ini akan menyerang daun dan kulit
    buah hingga berlubang dan rusak. Cara
    untuk penanggulangannya dengan
    memusnahkan dengan cara manual
    atau dengan insektisida.
    Sementara penyakit yang biasa hinggap
    adalah Downy mildew yakni bercak-
    bercak kekuningan pada bagian atas
    daun penanggulangannya dengan
    sanitasi gulma, rotasi tanaman serta
    propineb dan tridemorf.
    Dan jenis penyakit kedua adalah
    Gemini virus yang akan menyebabkan
    tanaman menjadi kekuningan dan
    kerdil, pengendalian penyakit ini
    dengan mencegah dan memusnahkan
    serangga white fly serta mencabut
    tanaman yang sudah terlanjur
    terserang berat agar tidak menular ke
    tanaman lainnya.
    6. Panen
    Waktu panen yang tepat adalah saat
    tanaman paria berumur sekitar 44-55
    hari dari waktu tanam. Panen bisa
    dilakukan dengan jarak 3-5 hari sekali.
    Untuk menentukan buah yang cocok
    untuk dipanen biasanya dengan
    menentukan buah yang memiliki
    ukuran yang maksimal, sehat dan
    mulus. Setelah di panen Paria mampu
    bertahan lama jika dikemas dan
    disimpan dalam suhu yang baik.
    Suhu yang cocok untuk menyimpan
    paria adalah 7,2� sampai 10�C, dengan
    kelembaban sekitar 90% hingga 95%.
    Untuk pemasaran bisa dilakukan
    dengan berbagai cara, baik dengan
    dijual sendiri ke pasar yang menerima
    sayuran atau dengan menjual ke
    pengumpul buah dan sayuran yang
    dekat dengan tempat kebun kita.

    Related Posts:

    0 comments:

    Post a Comment