Judul:Tips Tumpang Sari - Rumah Pertanian
link : Tips Tumpang Sari - Rumah Pertanian
Tips Tumpang Sari - Rumah Pertanian
Hampir semua jenis tanaman sayuran atau palawija bisa kita tumpangsarikan. Bila kita menghitung nilai produksi dari satu jenis tanaman yang ditumpangsarikan biasanya akan terjadi penurunan produksi tanaman tersebut, namun apa bila kita menghitung keseluruhan tanaman yang kita tampang sarikan maka akan cukup menguntungkan dan sangat mengurangi resiko kegagalan dalam satu periode tanam.
Kali ini saya akan memberikan beberapa tips dalam mengolah tanah untuk sistim pertanian tumpangsari. Dalam sistim tumpangsari kita harus ketahui bahwa setiap jenis tanaman mempunyai karastristik atau jenis akar yang berbeda beda,dan dalam sistim tumpang sari akan terjadi banyak persaingan akar dalam mengambil nutrisi dari tanah. Karena populasi tanaman yang tinggi dalam satu periode tanam.
Sebagai contoh tumpangsari antara cabai merah keriting dengan caesim atau sawi,kedua tanaman tersebut mempunyai jenis akar yang hampir sama,yaitu banyak akar serabutnya. Jenis tumpangsari ini sangat beresiko karena terdapat persaingan pengambilan nutrisi pada tanah karena sama sama mempunyai akar serabut yang sangat banyak dan akar cenderung sama sama dangkal atau hanya sedikit dibawah permukaan tanah.Lain halnya jika kita tumpangsarikan cabai merah keriting dengan paria,paria mempunyai akar tunggang yang sangat panjang,sehingga pengambilan nutrisi cenderung jauh didalam tanah,dan tidak begitu banyak terjadi persaingan diantara kedua jenis akar tersebut.
Untuk menghindari hal hal diatas dapat kita hindari melalui pengolahan tanah atau pembuatan bedeng BERTINGKAT.Jika kita akan membuat bedeng atau guludan dengan lebar 120cm,maka kita bisa membuat bedeng tersebut bertingkat,bagian samping dengan tinggi 20cm dan lebar 25cm/kanan dan kiri,dan untuk bagian tengah bedeng tinggi 20cm dari atas bedeng bagian samping, atau 40cm dari drainase. Jenis bedeng seperti ini bisa kita tanami cabai dengan sawi atau cabai dengan kangkung,dengan catatan sawi atau kangkung di tanam di bedeng bagian bawah,sedangkan cabai bisa kita tanam di atas.
Demikian sedikit tips dalam mengolah tanah atau membuat bedeng untuk sistim pertanian tumpangsari. Semoga bermanfaan
sigit. 22-4-2014
Kali ini saya akan memberikan beberapa tips dalam mengolah tanah untuk sistim pertanian tumpangsari. Dalam sistim tumpangsari kita harus ketahui bahwa setiap jenis tanaman mempunyai karastristik atau jenis akar yang berbeda beda,dan dalam sistim tumpang sari akan terjadi banyak persaingan akar dalam mengambil nutrisi dari tanah. Karena populasi tanaman yang tinggi dalam satu periode tanam.
Sebagai contoh tumpangsari antara cabai merah keriting dengan caesim atau sawi,kedua tanaman tersebut mempunyai jenis akar yang hampir sama,yaitu banyak akar serabutnya. Jenis tumpangsari ini sangat beresiko karena terdapat persaingan pengambilan nutrisi pada tanah karena sama sama mempunyai akar serabut yang sangat banyak dan akar cenderung sama sama dangkal atau hanya sedikit dibawah permukaan tanah.Lain halnya jika kita tumpangsarikan cabai merah keriting dengan paria,paria mempunyai akar tunggang yang sangat panjang,sehingga pengambilan nutrisi cenderung jauh didalam tanah,dan tidak begitu banyak terjadi persaingan diantara kedua jenis akar tersebut.
Untuk menghindari hal hal diatas dapat kita hindari melalui pengolahan tanah atau pembuatan bedeng BERTINGKAT.Jika kita akan membuat bedeng atau guludan dengan lebar 120cm,maka kita bisa membuat bedeng tersebut bertingkat,bagian samping dengan tinggi 20cm dan lebar 25cm/kanan dan kiri,dan untuk bagian tengah bedeng tinggi 20cm dari atas bedeng bagian samping, atau 40cm dari drainase. Jenis bedeng seperti ini bisa kita tanami cabai dengan sawi atau cabai dengan kangkung,dengan catatan sawi atau kangkung di tanam di bedeng bagian bawah,sedangkan cabai bisa kita tanam di atas.
Demikian sedikit tips dalam mengolah tanah atau membuat bedeng untuk sistim pertanian tumpangsari. Semoga bermanfaan
sigit. 22-4-2014
0 comments:
Post a Comment