Wednesday, April 16, 2014

Tumpang sari Cabai dengan Pare - Rumah Pertanian

Tumpang sari Cabai dengan Pare - Rumah Pertanian - Selamat datang Pembaca Blog Rumah Pertanian dimanapun Anda berada saat ini, kali ini menyajikan artikel yang berjudul "Tumpang sari Cabai dengan Pare - Rumah Pertanian", kami telah mempersiapkan artikel kali ini dengan sebaik-baiknya agar Anda dapat membaca dan mengambil informasi yang sedang Anda cari didalamnya. mudah-mudahan isi postingan dari yang kami hadirkan ini dapat membawa banyak manfaat bagi Anda. Baiklah, selamat membaca.

Judul:Tumpang sari Cabai dengan Pare - Rumah Pertanian
link : Tumpang sari Cabai dengan Pare - Rumah Pertanian

Baca juga


Tumpang sari Cabai dengan Pare - Rumah Pertanian

     Berikut saya berikan beberapa tips budidaya cabai merah keriting yang di tumpangsarikan dengan tanaman pare. seiring dengan tidak menentunya harga cabai dipasaran maka saya coba menanam cabai merah keriting yang di tupang sarikan dengan tanaman pere.
     Pertama hal yang kita lakukan adalah melaksanakan budidaya tanaman cabai didtem mulsa plastik hitam perak sesuai anjuran atau yang telah biasa kita laksanaka,untuk mengetahui tentang sistim budidaya babai sistim MPHP telah saya posting beberapa waktu yang lalu. Setelah cabai umur 50 hari hal yang kita harus menyiapkan beberaa hal yang terkait dengan budidaya pare/paria.Untuk mengetahui sistim budidaya pare akan saya posting beberapa waktu lagi.
     Setelah cabai umur 60 hari dan benih pere telah umur 10 hari maka kita akan menanam pere tersebut di selasela tanaman cabai,dengan jarak tanam 100/200cm,atau satu tanaman pare dua tanaman cabai. tanaman cabai mulai panen setelah umur 75 hari atau umur 85 hari tergantung varietas yang kita tanam,sedangkan tanaman pere bisa kita panen sekitar 45 hari setelah tanam. dengan demikian setelah cabai penen sekitar 8 kali maka pare sudah mulai dapat kita penen.
     Dengan cara demikian inshaallah kedua jenis tanaman yang kita tumpang sarikan bisa berbuah maksimal. Posting saya ini berdasarkan pengalaman saya pribadi.




ditulis oleh
Sigit A.p

0 comments:

Post a Comment